Kanker payudara sendiri bisa dikatakan merupakan salah satu kanker yang paling umum di antara semua jenis kanker. Meningkatnya kejadian kanker payudara juga ikut mendorong kenaikan kesadaran akan risiko, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara.
Namun, masih tetap ada pertanyaan yang mencul. Berikut ini adalah 8 pertanyaan tentang kanker payudara yang sering didengar dan ditanyakan kepada dokter.
1. Benarkah semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan terkena kanker payudara?
Memang benar, semakin tua usia kita, semakin tinggi pula risiko terkena kanker payudara. Meski demikian, bukan berarti generasi muda tidak mungkin terkena penyakit ini.
Faktanya, jumlah kasus kanker payudara semakin banyak ditemukan pada pasien muda berusia 20-an tahun.
Oleh karena itu, setiap individu pada umumnya harus menjaga diri dengan baik guna mengurangi risiko terkena kanker payudara dan penyakit kritis lainnya.
2. Jika seorang ibu mengidap kanker payudara, seberapa besar kemungkinan putrinya terkena kanker tersebut?
Jika seorang perempuan memiliki riwayat keluarga yang kuat terhadap kanker payudara, misalnya ibu, tante, atau saudara pernah atau sedang menderita penyakit ini, maka risiko terkena kanker payudara bisa 6 sampai 8 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan pada umumnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh adanya mutasi genetik yang diwariskan dalam keluarga, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker. Meski begitu, mutasi gen BRCA yang sering dikaitkan dengan kanker payudara sebenarnya cukup jarang ditemukan.
Kabar baiknya, meskipun risiko tinggi tetap ada, kemajuan dalam dunia medis dan teknologi kesehatan saat ini membuat tingkat kesembuhan kanker payudara semakin tinggi, terutama jika penyakit ini terdeteksi sejak dini.
3. Apakah perempuan yang didiagnosis kanker payudara stadium 4 tetap perlu menjalani pengobatan?
Tentu saja sangat perlu. Kita tahu bahwa kanker bisa diklasifikasikan ke dalam Stadium 0, 1, 2, 3, dan 4. Pada Stadium 0, sel-sel kanker masih berada di dalam kelenjar susu dan belum dapat menyebar. Ini dikenal sebagai carcinoma in situ. Pada Stadium 1 dan 2, kanker dianggap masih pada tahap awal. Pada Stadium 3, terdapat keterlibatan kelenjar getah bening, sedangkan pada Stadium 4, kanker telah bermetastasis atau menyebar ke organ lain.
Meski begitu, beberapa pasien dengan kanker payudara masih bisa disembuhkan pada Stadium 4 jika penyebaran (metastasis) masih tergolong kecil. Sayangnya, jika kanker telah menyebar ke organ-organ vital seperti hati atau paru-paru, kemungkinan sembuh relatif rendah, yaitu kurang dari 10 persen. Dalam kasus seperti ini, pengobatan diberikan dengan tujuan paliatif, yaitu untuk meredakan gejala dan memperpanjang usia pasien.
Baca juga:
- Baca Ini untuk Mengetahui Penyebab Kambuhnya Kanker Payudara
- Pengobatan Utama Kanker Payudara yang Perlu Anda Ketahui
4. Bagaimana pendekatan pengobatan untuk kanker payudara?
Pengobatan kanker payudara tergantung pada banyak faktor, baik dari jenis kanker maupun kondisi pasien.
-
Kanker bisa diangkat lewat operasi, lalu dilanjutkan dengan kemoterapi atau obat minum untuk mencegah kanker kambuh.
-
Dalam beberapa kasus, kemoterapi diberikan terlebih dahulu untuk mengecilkan ukuran tumor, baru kemudian dilakukan operasi.
-
Setelah pengobatan selesai, dokter akan melakukan restaging untuk melihat seberapa baik respons kanker terhadap pengobatan.
5. Apakah pasien perlu kontrol setelah kanker diangkat seluruhnya?
Ya, sangat disarankan untuk tetap kontrol secara rutin. Pemeriksaan fisik dan USG diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan kanker muncul kembali atau menyebar ke tempat lain.
6. Apa manfaat utama dari kemoterapi?
Kemoterapi bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati kanker. Ada dua jenis kemoterapi, yaitu:
-
Kemoterapi preventif: mencegah sel kanker menyebar ke darah.
-
Kemoterapi pengobatan: mengecilkan tumor yang sudah ada.
7. Apakah menjaga pola makan bisa mencegah kanker?
Ya. Obesitas meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Menjaga berat badan ideal dan makan makanan sehat bisa membantu mencegah kanker. Bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan, kelebihan berat badan bisa menyebabkan efek samping atau menurunkan efektivitas kemoterapi. Maka, penting untuk makan sehat dan rutin berolahraga.
8. Apakah benar makanan berpengawet seperti makanan kaleng bisa menyebabkan kanker payudara?
Bahan pengawet dan zat tambahan buatan memang dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, paru-paru, dan lambung. Lembaga riset kanker di AS bahkan memiliki daftar bahan kimia dan pengawet yang telah terbukti dapat menyebabkan kanker.
Artikel ini ditulis oleh dr See Hui Ti (Konsultan Senior, Dokter Ahli Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre)