Kanker payudara merupakan salah satu tantangan kesehatan global, menyumbang 25 persen dari semua kasus kanker di dunia. Menghadapi kanker payudara bukan hanya tentang pengobatan medis, tetapi juga tentang perjalanan pribadi yang melibatkan pengambilan keputusan yang bijak dan mempertimbangkan nilai-nilai dan prioritas hidup.

Melalui kerja sama antara pasien dan dokter, kita dapat menciptakan rangkaian pengobatan yang sesuai dengan kehidupan setiap individu.

Meskipun mamografi atau mamogram direkomendasikan setiap tahun bagi wanita berusia 40 tahun ke atas, pasien yang didiagnosis masih dihadapkan pada berbagai pilihan pengobatan yang memerlukan pertimbangan matang. Ini seringkali dipengaruhi oleh nilai dan prioritas masing-masing individu.

Dr Wong Chiung Ing menjelaskan, komitmen terhadap keluarga dan pekerjaan seringkali menjadi faktor non-medis yang memengaruhi pengobatan kanker payudara. Pasien mungkin berada di persimpangan antara tanggung jawab keluarga, karier, dan kesehatan pribadi. Selain itu, kendala keuangan juga dapat menjadi hambatan dalam rangkaian pengobatan.

Di tengah situasi kompleks tersebut, berbicara atau berkonsultasi dengan dokter merupakan hal penting yang patut dilakukan agar pasien dapat mengambil keputusan dengan tepat. Melalui konsultasi, akan tercipta ruang untuk pemahaman mendalam mengenai konsekuensi dan pilihan pengobatan yang sesuai dengan kehidupan pasien.

Pengambilan keputusan bersama antara dokter dan pasien merupakan komponen kunci dari layanan kesehatan yang berpusat pada pasien. Ini merupakan pendekatan baru dalam pengambilan keputusan klinis yang melibatkan pasien untuk aktif dalam pengobatan.

Melalui dialog terbuka, mendengarkan kekhawatiran pasien, dan mempertimbangkan nilai-nilai yang dipegang, pengambilan keputusan bersama memastikan bahwa setiap langkah perawatan didasarkan pada pemahaman yang komprehensif.

Saat dokter memimpin

Meskipun pengambilan keputusan bersama menjadi prinsip utama, ada momen saat dokter harus mengambil peran kepemimpinan, terutama ketika pasien mengalami gangguan mental atau kesulitan dalam membuat keputusan sendiri.

Dalam situasi tersebut, dokter akan melibatkan anggota keluarga untuk mendiskusikan tujuan dan pilihan pengobatan sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

“Ketika pasien didiagnosis mengidap kanker, biasanya mereka akan mengalami gangguan emosional. Alasan pertama, mereka harus mengumpulkan keberanian untuk memutuskan berobat. Setelah itu menjalani pengobatan, menanggung efek samping yang mungkin terjadi. Setelah pengobatan, mereka mungkin menghadapi ketakutan apakah kankernya akan kambuh lagi. Dan, membuat keputusan untuk masa depan mereka sendiri dan keluarga,” ungkap dr Wong Chiung Ing, Konsultan Senior bidang Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura.

Perawatan kanker payudara saat ini dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi bertarget, terapi radiasi, terapi hormonal, dan imunoterapi.

Ketika pasien mencari pendapat kedua mengenai pengobatan, dokter harus berkomitmen memberikan informasi yang jelas dan mendalam sehingga pasien dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Dalam kasus yang jarang terjadi, pasien mungkin memilih untuk menolak atau menghentikan pengobatan. Di sinilah, dokter harus dapat memahami alasan di balik keputusan tersebut. Dokter dapat membantu mengatasi kekhawatiran pasien agar proses pengobatan berjalan lancar.

Melibatkan keluarga dan orang-orang terkasih menjadi hal penting untuk memastikan bahwa pasien merasa didukung dan tidak sendirian dalam berjuang melawan kanker.

Perawatan multidisiplin

Dokter dari PCC Singapura itu juga menegaskan, perawatan kanker payudara tidak hanya tentang memberikan terapi medis, tetapi juga melibatkan pendekatan multidisiplin. Kolaborasi antara dokter spesialis, ahli bedah, ahli patologi, ahli radiologi, ahli onkologi medis, ahli onkologi radiasi, dan profesional kesehatan terkait menjadi landasan untuk merancang strategi perawatan yang efektif.

Dalam perjalanan pengobatan kanker payudara, dokter berusaha untuk menentukan pengobatan yang paling sesuai, dan ini seringkali bergantung pada stadium penyakit serta status kinerja pasien. Dokter tentunya sangat berhati-hati dalam merekomendasikan pengobatan agresif untuk pasien yang lemah, karena risiko pengobatan mungkin lebih besar daripada manfaatnya.

Meskipun pengambilan keputusan bersama dengan pasien dan tim multidisiplin terjadi, dokter kanker payudara tetap menghadapi tantangan. Namun dengan memahami bahwa komunikasi yang baik dan hubungan kuat dengan pasien akan membantu membangun kepercayaan pasien dalam proses pengobatan dengan lebih baik.

Menghadapi kanker payudara memang bukan perkara mudah. Oleh sebeb itu, Anda harus cermat dan sangat berhati-hati agar keputusan yang diambil dapat meningkatkan kesembuhan pasien serta memberikan dampak positif bagi keluarga.

Parkway Cancer Centre (PCC), yang merupakan pusat medis terpadu bagi pasien kanker, siap memberikan layanan kanker premier yang komprehensif dan terintegrasi, yang berfokus pada pasien, dengan perawatan, kenyamanan, dan kasih sayang maksimal.

SURVEI SEPUTAR KANKER

Silakan mengisi survei berikut ini untuk membantu kami menghadirkan informasi yang lebih baik kepada Anda.