Meskipun kanker payudara sering kali diidentikkan dengan wanita, kenyataannya juga dapat memengaruhi pria. Namun, kejadiannya jauh lebih jarang dibandingkan dengan kasus yang terjadi pada wanita.

Data dari National Cancer Centre Singapore menunjukkan bahwa hanya ada 62 kasus kanker payudara pada pria yang didiagnosis selama periode 18 tahun, dibandingkan dengan 1.300 kasus yang terjadi pada wanita setiap tahunnya.

Meskipun demikian, penting untuk memahami bahwa kanker payudara pada pria memiliki beberapa perbedaan penting dibandingkan dengan yang terjadi pada wanita. Dr Wong Chiung Ing dari Parkway Cancer Centre (PCC)   menjelaskan beberapa perbedaan tersebut.

Faktor risiko

Dr. Wong menjelaskan, insiden kanker payudara yang lebih tinggi pada wanita mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan payudara dan kadar estrogen yang lebih tinggi pada wanita. Faktor risiko khusus wanita lainnya termasuk menstruasi dini, menopause terlambat, memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun, serta memiliki lebih sedikit atau bahkan tidak memiliki anak sama sekali.

Meski terdapat perbedaan dalam faktor risiko kanker payudara antara pria dan wanita, dr Wong menekankan, ada beberapa faktor risiko yang sama. Salah satunya adalah usia. Insiden kanker payudara pada pria dan wanita cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun risiko lebih tinggi pada wanita di atas usia 40 tahun dan pria di atas usia 60 tahun.

Riwayat keluarga juga berperan penting dalam risiko kanker payudara, baik pada pria maupun wanita. Riwayat kanker dalam keluarga yang kuat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, dan mutasi genetik pada BRCA1 dan BRCA2 dapat diturunkan, baik pada perempuan maupun pria.

Selain itu, tingkat estrogen yang tinggi juga menjadi faktor risiko kanker payudara pada pria dan wanita. Meskipun estrogen secara alami hadir dalam tubuh pria dan wanita, kondisi seperti obesitas dan penyakit kronis dapat menyebabkan produksi estrogen yang lebih tinggi, meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Mengelola kanker payudara pria

Meskipun kanker payudara pria lebih jarang dibandingkan dengan yang terjadi pada wanita, penanganannya memerlukan perhatian serius dan pendekatan cermat.

Kanker payudara pada pria membutuhkan perlakuan yang sama dengan yang diberikan pada wanita, dengan fokus pada perawatan yang tepat dan pencegahan efektif.

Terapi yang diberikan bergantung pada kesehatan umum pasien, stadium kanker, jenis, dan karakteristik kanker tersebut. Rangkaian perawatan multidisiplin dapat meliputi pembedahan, terapi sistemik seperti kemoterapi dan terapi hormonal, terapi target yang ditujukan untuk jenis kanker tertentu, serta terapi radiasi untuk mengurangi risiko kekambuhannya.

Sama dengan penyakit lainnya, konsep mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku untuk kanker payudara pria. Sayangnya, banyak pasien pria datang ketika sudah stadium lanjut.

Hal tersebut karena kurangnya kesadaran terhadap kanker payudara pada pria. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara pada pria dan melakukan pemeriksaan secara teratur.

Dr Wong juga menjelaskan, memahami riwayat keluarga dan mengembangkan kesadaran akan tanda-tanda peringatan dan gejala kanker payudara dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara pada pria.

Apabila ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami risiko yang mungkin terjadi dan langkah-langkah pencegahannya.

Skrining

Baik pria maupun wanita dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) secara rutin untuk memeriksa adanya perubahan pada payudara. Caranya, dengan menggunakan ujung jari untuk meraba dan memeriksa adanya benjolan, nyeri, asimetri, perubahan kulit pada payudara, serta keluarnya cairan atau retraksi pada puting.

Melakukan Sadari secara teratur dapat membantu dalam mendeteksi kelainan payudara sedini mungkin, serta memungkinkan intervensi dan pengobatan lebih cepat.

Bagi wanita, diminta untuk memulai pemeriksaan mamogram setiap tahun sejak usia 40 tahun. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara, pemeriksaan ini mungkin harus dimulai lebih awal.

Meskipun mamogram tidak rutin ditawarkan kepada pria, bagi yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker payudara atau memiliki mutasi genetik tertentu yang meningkatkan risiko kanker payudara pria, dokter mungkin merekomendasikan tes skrining rutin dan tindak lanjut.

Penting bagi pria untuk menyadari risiko mereka dan berkonsultasi dengan dokter untuk penilaian risiko dan tindakan pencegahan yang sesuai.

Kanker payudara bisa diobati, terutama jika dideteksi pada tahap awal. Baik pria maupun wanita, deteksi dini dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan hasil pengobatan dan kelangsungan hidup.

Penting untuk diingat bahwa deteksi dini merupakan kunci dalam mengatasi kanker payudara. Dengan kesadaran, pencegahan, dan deteksi yang tepat waktu, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari ancaman kanker payudara.

Parkway Cancer Centre (PCC) yang merupakan pusat medis terpadu bagi pasien kanker, siap mendampingi Anda melawan kanker payudara. PCC Singapura memberikan layanan kanker premier yang komprehensif dan terintegrasi, yang berfokus pada pasien, dengan perawatan, kenyamanan, dan kasih sayang maksimal.

SURVEI SEPUTAR KANKER

Silakan mengisi survei berikut ini untuk membantu kami menghadirkan informasi yang lebih baik kepada Anda.