Setiap perempuan berisiko terkena kanker payudara. Dalam mendiagnosis kanker payudara, dokter biasanya membedakan berdasarkan jenisnya. Inilah jenis-jenis kanker payudara yang patut diwaspadai.

Pada 2020, terdapat 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis mengidap kanker payudara. Temuan tersebut menuntut setiap orang, khususnya kaum hawa, untuk semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan serta penanganan kanker payudara.

Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan temuan terbanyak. Data Globocan tahun 2020 menyebut, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Selain itu, sekitar 60-70 persen pasien kanker payudara di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut (III dan IV).

Berdasarkan histologi

1.Tipe umum

Karsinoma duktal invasif (IDC)

Karsinoma duktal invasif (IDC) merupakan salah satu jenis kanker yang patut diwaspadai. Kanker ini merupakan jenis kanker payudara yang paling umum dan mencakup 70–80 persen dari seluruh kasus kanker payudara invasif. Kanker tumbuh di sel-sel yang melapisi saluran susu di payudara, yang kemudian menembus dinding saluran dan menyerang jaringan payudara di sekitar area tersebut. Sel-sel ini juga dapat menyebar ke organ dan bagian tubuh lain.

IDC dapat terjadi pada satu atau kedua payudara dan sering memerlukan pendekatan perawatan yang komprehensif.

Karsinoma duktal in situ (DCIS)

Merupakan kanker IDC non-invasif, ketika kanker tidak menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya. DCIS merupakan jenis kanker payudara non-invasif yang paling umum.

Karena bersifat non-invasif, DCIS dapat diobati, sering kali hanya dengan pembedahan. Namun, penyakit ini tidak boleh dibiarkan karena dapat berubah menjadi kanker invasif yang ganas dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Karsinoma lobular invasif (ILC)

Sekitar 10 persen kanker payudara yang didiagnosis adalah jenis kanker payudara ini, yang cenderung menyerang perempuan berusia antara 45 dan 55 tahun. Kanker dimulai pada sel-sel di lapisan lobulus, kelenjar yang memproduksi susu, dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Karsinoma lobular in situ (LCIS)

Bentuk ILC non-invasif ini juga dikenal sebagai neoplasia lobular. Karena LCIS tidak menunjukkan gejala dan tidak dapat dilihat dengan mammogram, LCIS biasanya didiagnosis selama tes atau terlihat saat pengobatan diberikan untuk kondisi payudara lainnya.

2. Tipe kurang umum

Karsinoma meduler

Kurang dari 1 persen dari seluruh kasus kanker payudara. Kanker payudara meduler cenderung menyerang perempuan yang memiliki gen BRCA1 yang salah. Sel kanker berukuran lebih besar dan biasanya terdapat batas yang jelas antara tumor dan jaringan normal. Meskipun kasus ini terbilang kecil, kanker payudara meduler ini patut diwaspadai.

Karsinoma tubular

Di bawah mikroskop, sel-sel kanker dari bentuk kanker payudara ini terlihat seperti tabung. Terlihat pada sekitar 2 persen dari seluruh kasus kanker payudara, karsinoma tubular cenderung menyerang perempuan berusia 50-an ke atas. Biasanya didiagnosis melalui mammogram.

Kanker payudara inflamasi

Bentuk kanker payudara yang agresif dan tumbuh cepat ini terjadi pada 1-5 persen dari seluruh pasien kanker payudara. Penyakit ini dapat menyerang kulit dan menyumbat saluran getah bening, yang dapat menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan penebalan pada kulit di atasnya, serta kekencangan payudara yang menyebar.

Karsinoma lendir (koloid)

Terdapat pada 1–3 persen kanker payudara. Kanker yang tumbuh lambat ini cenderung menyerang perempuan berusia lanjut.

Penyakit paget pada payudara

Kanker ini terdapat pada 1–4 persen kanker payudara. Dimulai di saluran payudara dan menyebar ke puting dan areola—area kulit yang lebih gelap di sekitar puting. Ini dapat mengiritasi keduanya dan menyebabkannya bersisik, gatal, dan merah.

Jenis reseptor

Kanker payudara juga memiliki karakteristik biologis yang berbeda-beda, tergantung ada tidaknya reseptor seperti reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron (PR), dan reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia 2 (HER2).

Karakteristik tersebut juga memengaruhi perilaku kanker dan cara pengobatannya—dalam beberapa kasus, bahkan lebih memengaruhi histologi kanker.

Kanker payudara dengan reseptor hormon positif

Sebagian besar jenis kanker payudara (hingga 70 persen) positif terhadap ER atau PR atau keduanya. Kanker seperti ini cenderung tumbuh lebih lambat dan kurang agresif sehingga pasien lebih mungkin mendapatkan hasil jangka panjang yang lebih baik.

Kanker ini biasanya diobati dengan terapi hormonal seperti tamoxifen dan penghambat aromatase.

Kanker payudara positif HER2

Kanker payudara positif HER2 juga patut diwaspadai. Sekitar 15–25 persen perempuan terkena kanker positif HER2. Kanker ini muncul ketika terdapat kelebihan jumlah protein faktor pertumbuhan epidermal manusia (HER2) yang terdapat pada permukaan sel payudara normal sehingga menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara tidak normal.

Kanker payudara triple negatif

Bentuk kanker ini tidak memiliki reseptor ER, PR, atau HER2, dan biasanya bersifat agresif. Tingkat kekambuhan penyakit ini tinggi, sementara tingkat kelangsungan hidup rendah. Kanker payudara triple negatif menyumbang sekitar 15 persen kanker payudara, dan cenderung menyerang perempuan di bawah usia 40 tahun dan mereka yang memiliki gen BRCA1 yang salah.

Berdasarkan tahapan

1. Kanker payudara dini

Sebagian besar (sekitar 90 persen) kanker payudara ditemukan ketika kanker masih terlokalisasi di payudara dan di kelenjar getah bening di aksila (ketiak) pada sisi yang sama.

Kanker stadium 1, 2, atau 3 ini berpotensi dapat disembuhkan dan biasanya diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi hormonal, atau radioterapi (atau kombinasinya).

2. Kanker payudara metastatik

Kanker payudara metastatik atau stadium 4 terjadi ketika kanker menyebar dari payudara ke organ dan bagian tubuh lain. Kadang-kadang juga disebut kanker payudara sekunder atau stadium lanjut.

Meskipun kanker tersebut dapat dideteksi saat penyakit ini pertama kali didiagnosis, kanker ini lebih sering disebabkan oleh kambuhnya kanker payudara pada tahap awal. Meskipun penyakit ini biasanya tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat diobati untuk memperpanjang kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Screening

Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, untuk perempuan usia 39 ke bawah dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri setiap bulan. Untuk berusia 40–49 tahun, selain melakukan pemeriksaan mandiri juga dianjurkan mamografi tahunan.

Sementara itu, perempuan berusia 50 tahun ke atas, selain pemeriksaan payudara setiap bulan, melakukan pemeriksaan mamografi setiap dua tahun.

Mengingat kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang patut diwaspadai, terlebih bagi kaum perempuan, Parkway Cancer Centre menekankan pentingnya pendekatan holistik terhadap kesehatan payudara, mulai dari pencegahan, deteksi, hingga perawatan lanjutan.

Selain itu, pusat medis terpadu bagi pasien kanker ini juga memberikan layanan dukungan komprehensif untuk membantu pasien dan keluarganya menghadapi tantangan mental dan emosional terkait dengan diagnosis dan perawatan kanker.

Jadi, tunggu apalagi, segera periksakan diri Anda sedini mungkin untuk meminimalkan risiko kanker payudara!

SURVEI SEPUTAR KANKER

Silakan mengisi survei berikut ini untuk membantu kami menghadirkan informasi yang lebih baik kepada Anda.