Kanker paru-paru telah lama menjadi lawan tangguh di bidang medis, sering kali muncul pada tahap lanjut di mana perawatan tradisional seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi kurang efektif. Namun, dekade terakhir telah membawa era baru harapan dengan munculnya imunoterapi, pendekatan revolusioner yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Terapi baru ini juga telah meningkatkan pengendalian penyakit jangka panjang dan tingkat kelangsungan hidup bagi pasien. Dr Chin Tan Min, Konsultan Senior, Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre menjelaskan lebih lanjut tentang imunoterapi.

Sistem kekebalan kita secara alami dilengkapi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyerang asing seperti virus dan bakteri. Namun, sel kanker memiliki kemampuan licik untuk menyamarkan diri, menghindari deteksi dan penghancuran oleh sel kekebalan.

Imunoterapi, terutama melalui penggunaan inhibitor pos pemeriksaan, memberdayakan sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang sel kanker yang tersembunyi ini. Perawatan inovatif ini dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan kemoterapi, menawarkan pendekatan yang serbaguna untuk perawatan kanker.

Dr Chin Tan Min, Konsultan Senior, Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre. (DOK PCC)

Imunoterapi pada kanker paru-paru

Kanker paru-paru, yang mencakup kanker paru non-sel kecil (NSCLC) dan kanker paru sel kecil (SCLC), telah menunjukkan respons yang menjanjikan terhadap imunoterapi. NSCLC, jenis yang lebih umum, dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi adenokarsinoma, karsinoma skuamosa, sel besar, dan karsinoma berdiferensiasi buruk.

Baik NSCLC maupun SCLC dapat diuntungkan dari imunoterapi, terutama ketika tumor menunjukkan tingkat PDL1 (programmed death-ligand 1) yang tinggi, protein yang memprediksi respons yang lebih baik terhadap perawatan ini.

Pasien dengan kanker paru-paru lanjut dapat menerima imunoterapi baik sebagai perawatan awal atau setelah perawatan lain seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi. Kehadiran ekspresi PDL1 yang tinggi pada tumor seringkali menunjukkan hasil lebih baik dengan imunoterapi.

Mengelola efek samping

Meskipun imunoterapi umumnya dapat ditoleransi dengan baik, kadang-kadang dapat memicu respons kekebalan yang berlebihan, yang berpotensi memengaruhi organ seperti paru-paru, hati, dan usus besar. Untungnya, efek samping ini biasanya dapat dikelola dengan bantuan tim perawatan klinis yang terampil.

Manfaat imunoterapi, termasuk peningkatan signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup, seringkali melebihi risikonya. Misalnya, tingkat kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien kanker paru yang merespons imunoterapi adalah sekitar 30 persen, dibandingkan dengan hanya 5 persen tanpa imunoterapi.

Masa depan pengobatan

Imunoterapi mewakili lompatan besar ke depan dalam perang melawan kanker paru-paru, menawarkan kontrol jangka panjang yang lebih baik dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Namun, kemoterapi tetap menjadi komponen penting dari perawatan, terutama dalam kombinasi dengan imunoterapi.

Pendekatan gabungan ini terbukti lebih efektif daripada perawatan tunggal, terutama pada pasien dengan penyakit stadium 4.

Pencegahan tetap menjadi strategi terbaik melawan kanker paru-paru. Mengurangi faktor risiko seperti merokok, menghindari asap rokok, menjaga olahraga teratur, dan mengikuti diet seimbang adalah langkah-langkah penting dalam pencegahan kanker paru-paru.

Kemajuan dalam imunoterapi telah mengubah lanskap pengobatan kanker paru-paru, memberikan harapan baru bagi pasien dan keluarga mereka. Seiring penelitian terus berkembang, masa depan terlihat menjanjikan untuk perawatan kanker yang lebih efektif dan personal.

SURVEI SEPUTAR KANKER

Silakan mengisi survei berikut ini untuk membantu kami menghadirkan informasi yang lebih baik kepada Anda.