Leukemia limfositik kronis (LLK) adalah jenis kanker darah yang pertumbuhannya lambat yang mempengaruhi limfosit, yaitu suatu jenis sel darah putih.

Namanya memberikan kesan bahwa LLK merupakan suatu jenis leukemia. Namun ini adalah pengertian yang keliru, sesungguhnya LLK dikategorikan sebagai limfoma, yang umumnya memiliki progonosis yang lebih baik daripada leukemia. Bahkan, LLK sangat dapat diobati.

Meskipun tidak umum dijumpai di Asia, LLK merupakan salah satu limfoma lamban yang paling umum dijumpai di dunia Barat. Di Singapura, sekitar 20 hingga 30 kasus dilaporkan tiap tahunnya.

Gejala Leukimia Limfositik Kronis

Meskipun pasien bisa jadi tidak memperlihatkan gejala LLK apa pun, beberapa orang dapat mengalami pembesaran kelenjar getah bening atau perut terasa penuh akibat pembesaran hati atau limpa.

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dapat muncul dugaan LLK akibat jumlah sel darah putih yang tinggi secara tidak normal. Diagnosis dapat dibuat melalui pemeriksaan darah sederhana menggunakan sebuah teknologi yang disebut sitometri alir.

Ada dua sistem yang berbeda untuk menentukan stadium LLK: sistem penentuan stadium Rai, yang lebih sering digunakan di Amerika Serikat, dan sistem penentuan stadium Binet, yang lebih luas digunakan di Eropa.

Penentuan stadium, yang menggambarkan pertumbuhan atau penyebaran kanker dengan cara standar, penting untuk mengobati dan menentukan prognosis bagi seorang penderita LLK.

Prognosis LLK dipengaruhi oleh penanda genetik dan beban tumor (yaitu jumlah sel kanker, ukuran tumor, dan banyaknya kanker di dalam tubuh).

Saat ini, para dokter menggunakan suatu indeks prognostik baru yang disebut CLL-International Prognostic Index (CLL-IPI), yang memperhitungkan stadium penyakit, profil genetik, dan beban tumor. Ini membantu mereka menentukan apakah seorang pasien yang didiagnosis menderita LLK hanya membutuhkan pengobatan konservatif atau lebih kepada terapi terarah.

Pengobatan Leukimia Limfositik Kronis

Pengobatan LLK telah melalui perjalanan yang luar biasa, khususnya dalam sepuluh tahun terakhir. Kami berharap pada masa depan kami dapat menawarkan pengobatan yang tidak menggunakan kemoterapi.

Kini, sebagai hasil dari pemahaman yang lebih baik akan perkembangan kanker dan jalur genetik serta kelangsungan hidupnya, kami memiliki lebih banyak terapi terarah untuk LLK.

Kelompok terapi terarah ini, yang tidak seperti kemoterapi konvensional, melibatkan obat-obat bermolekul kecil atau imunoterapi menggunakan antibodi monoklonal.

Antibodi monoklonal, yang membidik antigen pada permukaan sel LLK, telah terbukti memperbaiki hasil pengobatan dan telah menjadi pengobatan standar dalam kombinasi dengan kemoterapi.

Satu kelas molekul kecil adalah penghambat tirosin kinase Bruton, yang membidik jalur pemberi sinyal sel-sel LLK. Sel-sel LLK kecanduan akan target ini, dan akan dilepaskan ke dalam lingkungan mikro yang melindungi mereka untuk kelangsungan hidup dan perkembangbiakan. Pengobatan ini telah meningkatkan kelangsungan hidup pasien-pasien LLK yang berisiko tinggi.

Sebuah penelitian yang membandingkan obat terarah yang baru ini dengan terapi konvensional, yang baru-baru ini dipresentasikan pada pertemuan American Society of Hematology pada 2018, memperlihatkan hasil yang membesarkan hati.

Pada pasien-pasien yang lebih muda, angka kelangsungan hidup lebih baik dengan zat tunggal daripada dengan kemoterapi konvensional.

Pada pasien-pasien yang lebih tua, bila dibandingkan dengan kemoterapi konvensional, seperti misalnya Bendamustin/Rituksimab, zat ini memungkinkan pengendalian kanker yang lebih baik dan lebih dapat ditoleransi oleh pasien. Kekurangannya hanyalah pengobatan yang sifatnya jangka panjang dan sedikit risiko terjadinya pendarahan derajat rendah.

Zat menarik lainnya yang sedang menjadi perhatian adalah suatu kelas molekul yang memicu sel-sel LLK untuk mati secara alami.

Ini adalah kelompok yang disebut penghambat BCL-2, yaitu target lain yang membuat LLK kecanduan. Bila digunakan dalam kombinasi dengan antibodi monoklonal untuk mengobati pasien LLK yang kambuh, hasilnya sangat membesarkan hati.

Pengobatannya hanya memakan waktu dua tahun dan beberapa pasien mencapai respons yang sangat baik, yang memungkinkan mereka untuk menghentikan pengobatan dengan risiko kambuh yang kecil.

Kini, kombinasi dari kedua zat ini sedang diteliti dan saya tidak sabar menantikan hasilnya. Saya percaya bahwa kombinasi ini dapat membawa kita ke era baru pengobatan tanpa kemoterapi untuk sekelompok pasien LLK tertentu.

SURVEI SEPUTAR KANKER

Silakan mengisi survei berikut ini untuk membantu kami menghadirkan informasi yang lebih baik kepada Anda.