Anda pasti pernah mendengar bahwa ada klaim terhadap suatu jenis makanan atau buah yang bisa mencegah, bahkan membasmi kanker sepenuhnya. Waspadalah. Sebab, pendekatan terbaik yang mungkin lebih tepat untuk menanganinya adalah dengan merencanakan pola makan sehat
Seperti diketahui, kanker adalah penyakit yang rumit. Maka itu, jangan percaya pada klaim-klaim sepihak tersebut.
Dalam menjalani pengobatan kanker atau memulai babak baru dalam hidup setelah terkena kanker, mengonsumsi makanan sehat sangat penting dalam membantu penderita untuk sembuh lebih cepat, kembali kuat, dan semakin sehat.
Tahukah Anda kalau ada makanan yang harus diperbanyak dan dikurangi bagi penderita kanker? Inilah rekomendasi pola makan sehat setelah divonis kanker yang harus kamu ketahui.
Makanan yang harus diperbanyak
1. Lemak sehat
Dalam merencanakan pola makan sehat setelah terkena kanker, Anda bisa mencoba untuk memasukkan lebih banyak makanan yang mengandung lemak sehat, antara lain ikan yang berminyak, ke dalam menu diet.
Tahukah Anda kalau Ikan yang berminyak memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan asam lemak omega-3 yang tinggi? Kandungan ini punya banyak manfaat bagi kesehatan.
Ikan-ikan dengan kandungan minyak itu contohnya, salmon, kembung, kod, dan sarden. Lemak baik juga terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, greek yoghurt, minyak zaitun, dan telur.
2. Protein tanpa lemak
Makanan selanjutnya yang juga harus diperbanyak adalah makanan yang mengandung protein tanpa lemak. Makanan itu antara lain ayam, kalkun, ikan dan sapi tanpa lemak, polong-polongan dan produk susu rendah lemak.
Anda juga harus membatasi asupan daging merah dan daging olahan tidak lebih dari 500 gram per minggu. Tidak hanya jenis makanannya, memasak makanan dengan cara yang sehat sama pentingnya dengan memilih jenis daging yang tepat.
Masakan dengan suhu tinggi terbukti meningkatkan risiko terjadinya kanker. Maka, cobalah untuk mengurangi konsumsi daging yang dimasak dengan cara dibakar, dipanggang, dan digoreng daging.
3. Serat
Anda juga bisa meningkatkan asupan serat. Orang dengan konsumsi serat yang tinggi bisa membantu perlindungan Anda terhadap kanker kolorektal.
Dengan konsumsi serat yang tinggi, berat badan bisa diturunkan. Hal ini karena Anda akan merasa kenyang lebih lama.
Lalu, makanan apa saja yang memiliki serat tinggi? Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah. Lalu, cobalah konsumsi roti multigrain dan sereal gandum. Tidak hanya itu, buah-buahan dan sayuran juga harus diperbanyak.
Namun, yang harus dipahami adalah sebisa mungkin sayurannya tidak mengandung pati. Contoh sayuran yang mengandung pati adalah kentang, jagung, kacang polong, dan lentil.
Baca juga: Makan untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Makanan yang harus dikurangi
1. Gula
Mengurangi gula bukan berarti tidak mengonsumsinya sama sekali, karena gula dalam bentuk karbohidrat adalah sumber energi yang paling penting bagi tubuh. Namun, secara umum disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung gula olahan.
Meskipun Anda tidak perlu membuang gula secara total dari diet, cobalah untuk mengonsumsinya secukupnya saja. Sebagai awal, kurangi mengonsumsi permen, gulali, kue, minuman manis, serta karbohidrat olahan.
2. Alkohol
Tidak ada kadar yang “aman” dalam konsumsi alkohol. Bila Anda bukan peminum, jangan memulainya. Bila Anda adalah seorang peminum, minumlah secukupnya. Ikuti anjuran untuk meminum tidak lebih dari 2 gelas standar minuman per hari untuk pria dan tidak lebih dari 1 per hari untuk wanita.
Jaga Berat badan
Setelah memahami makanan yang harus diperbanyak dan dikurangi, Anda harus menjaga berat badan sesuai dengan indeks massa tubuh. Berat badan yang ideal bisa membantu Anda mengurangi risiko terkena penyakit kronis, salah satunya kanker.
Untuk itu, cobalah untuk mengombinasi makan-makanan sehat secara seimbang sembari aktif berolahraga.
Anda juga bisa mencoba berbicara dengan dokter mengenai rejimen dan jadwal olahraga yang baru sebelum memulainya.
Selalu dengarkan tubuh Anda dan jangan terburu-buru. Mulailah perlahan kemudian kerjakan dengan cara Anda. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli diet besertifikat sebelum memulai rencana nutrisi yang baru pascakanker. (Gerard Wong/Parkway Cancer Centre)